BAB 23
JEJAK TERAKHIR
![]() |
Kandar sedang memberi wejangan kepada Murid-muridnya |
Tiga hari setelah benteng tambang runtuh,Tanah Kadipaten kembali sepi.Tapi bukan sepi yang menyakitkan,melainkan sepi yang menenangkan.Kayak hati yang akhirnya bisa istirahat setelah lama berkelana.
Sudarwan duduk di bawah pohon yang baru ditanam.Wajahnya lebih tua dari usianya. Tapi matanya..sudah gak keras lagi.Di kejauhan, suara anak-anak main bakiak terdengar.Tawa mereka nyambung dengan suara daun-daun bergesekan.Laras mengajar di surau kecil.Joyo bantu bangun saung untuk anak-anak belajar pencak.Bejo... sedang menanam cabai di kebun belakang.
Tapi satu orang gak kelihatan.Kandar.Ia pergi di malam ketiga.Tanpa pamit.Hanya meninggalkan selembar daun lontar yang dililit benang merah.Isinya cuma satu kalimat:
“Ilmu yang paling murni... hanya bisa dijaga oleh yang tak ingin memilikinya.”
Ki Saka membacanya sambil menghela napas panjang.Mbah Jireng mengangguk kecil, seolah mengerti arah yang dituju.“Dia gak hilang,” bisik Mbah Jireng,“...dia cuma berubah jadi angin yang menjaga jalan ini tetap terang.”
Sejak itu, di setiap pagi yang sejuk,kadang ada suara langkah kaki menyusuri pematang sawah.
Tapi gak ada orangnya.Kadang, di waktu subuh, pintu surau sudah kebuka, meskipun kuncinya belum disentuh.Kadang, di tengah malam, suara tongkat kayu terdengar pelan di jalanan desa...
Dan setiap kali itu terjadi, orang-orang kampung akan berkata: “Mungkin Kandar mampir.
Gak buat tinggal, cuma buat memastikan…bahwa ilmu ini tetap dijalankan dengan tanggung jawab.”
Selesai
Para pemain :
![]() |
Saat kandar mengalahkan Joyo dalam pertarungan sengit |
Jilid 2: Jejak Kodrat di Tanah Leluhur
Novel “Ilmu Daya Kodrat” akan berlanjut di Jilid 3 jika Tuhan menghendaki.
🪔 Catatan Penutup dari Mbah Salim :
Cerita ini bukan cuma kisah pertarungan jurus.Tapi tentang pertarungan hati, antara niat dan nafsu.Sekarang, biarkan cerita ini bernafas.Biarkan pembaca meresapi tiap tapak jejaknya.
Dan kalau mereka diam cukup lama..mungkin akan mendengar suara tongkat Kandar yang lewat di halaman rumah mereka.Tapi juga rasa yang lama tersembunyi.”
✧✦✧